Permasalahan lingkungan adalah salah satu global issue yang paling sering terdengar beberapa tahun terakhir. Orang-orang mulai sadar untuk memelihara lingkungan yang sekaligus akan menjaga bumi agar tetap nyaman untuk bisa hidup di dalamnya.Kampanye tentang lingkungan juga semakin mendapat reaksi positif dari berbagai kalangan.
Permasalahan lingkungan hidup ini ada banyak sekali,mulai dari permasalahan peningkatan suhu bumi(global warming),permasalahan pencemaran lingkungan,sampai pada mulai rusaknya ekosistem. Karena itulah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan harus sering diadakan.
Salah satu permasalahan lingkungan yang bisa kita ambil contoh adalah masalah polusi,misalnya polusi tanah,air,dan udara.Dan kalau dipersempit lagi,polusi paling sederhana yang ada di kehidupan kita adalah masalah sampah.
Menurut wikipedia, sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Pada dasarnya sampah adalah permasalah paling klasik yang tidak bisa kita hindari di kehidupan sehari-hari. Semakin hari jumlah sampah di permukaan bumi ini terus bertambah banyak. Sebagai contoh, dalam satu hari saja Jakarta dapat menghasilkan sampah mencapai kurang lebih 6500 ton. Kalau dikumpulkan satu bulan saja,Jakarta akan tenggelam oleh tumpukan sampah.
Mari kita persempit ruang lingkup perhatian kita dengan membatasi sampah yang ada di lingkungan kita,di ruang lingkup kampus ITB.
Kampus yang telah puluhan tahun berdiri ini tentu juga tidak lepas dari permasalahan sampah. Ada ribuan mahasiswa dan ribuan karyawan yang berkegiatan di ITB. Setiap orang dari jumlah itu pasti menghasilkan jumlah sampah tertentu.
Beberapa titik di ITB ada tempat sampah yang sudah disediakan untuk tempat membuang sampah. Ini salah satu tanda kepedulian pihak kampus kepada kebersihan dan pelestarian lingkungan di kampus.Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi kampus tidak selalu bersih.Misalnya saat ada acara suatu lembaga di kampus,biasanya setelah acara tersebut selesai akan ada sampah berserakan dimana-mana.
Tentu sangat penting pula untuk memiliki pengetahuan tentang sampah bahwa sampah terdiri dari berbagai macam. Hal yang bisa dilakukan dengan mudah adalah pemilahan sampah antara sampah yang mudah membusuk dan sulit/tidak membusuk. Tempat sampah di ITB sudah terdiri dari dua macam sampah tersebut. Pemilahan sampah sebenarnya bisa dibedakan menjadi banyak macam, contohnya adalah seperti tempat sampah yang ada di Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan yang sudah menyediakan 6 jenis pemilahan sampah yaitu tetrapak,kertas,bungkus kemasan,sampah organik,sampah anorganik,dan botol plastik.
Sangat penting juga untuk menanamkan sikap Green Attitude di kampus. Misalnya mengurangi pemakaian plastik,melakukan daur ulang,menggunakan reuse paper,dan lain-lain.
Pengelolaan sampah juga sangat penting karena sampah yang dibuang begitu saja pasti akan bertambah banyak. Di ITB pengolahan sampah dilakukan di PPS SABUGA.
Banyak hal yang perlu diketahui tentang sampah oleh semua kalangan termasuk mahasiswa agar pengelolaan sampah yang menjadi salah satu dari usaha memelihara lingkungan dan menjaga bumi bisa menjadi efektif.
STUDI DAN EVALUASI AKAR PERMASALAHAN
Semua permasalahan pasti ada sumbernya termasuk permasalahan tentang sampah ini. Akar dari permasalahan sampah ini adalah perilaku si manusia yang tinggal di lingkungan itu sendiri. Kurangnya pemahaman tentang sampah bisa menyebabkan individu menjadi tidak peka terhadap permasalahan ini.Misalnya perilaku membuang sampah sembarangan.
Peningkatan jumlah sampah secara drastis di ITB biasanya terjadi saat ada acara suatu lembaga. Misalnya acara pentas seni atau panggung musik. Setelah selesai,pasti akan ada banyak sampah berserakan di tempat berlangsungnya acara tersebut. Ini adalah salah satu sikap tidak peka dari individu karena kurangnya pemahaman terhadap sampah. Kebanyakan dari individu-individu tersebut berpikir bahwa bukan masalah jika tidak sengaja membuang sampah pada saat acara berlangsung karena setelah acara selesai pasti ada petugas kebersihan yang akan membersihkan tempat itu. Perilaku sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik perlu ditanamkan dengan baik.
Selain itu kurangnya fasilitas tempat sampah yang memadai di ITB bisa menjadi salah satu penyebab orang membuang sampah sembarangan.Pihak kampus memang telah menyediakan tempat sampah di beberapa titik,tapi mungkin masih ada titik atau daerah yang belum memiliki tempat sampah.
Beberapa lembaga juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan sampah dan menjadi potensi membuang sampah sembarangan.Lembaga sangat berperan penting untuk menanamkan Green Attitude kepada semua individu yang terlibat berkegiatan di lembaga tersebut,misalnya unit,himpunan,atau bentuk-bentuk lembaga lainnya. Kontrol dari lembaga sangat penting sekali.Permasalah sampah akan menjadi semakin buruk jika lembaga tidak sadar untuk menjadi wadah edukasi yang baik untuk individu-individu di dalamnya .
ALTERNATIF SOLUSI YANG DITAWARKAN
Green Attitude atau perilaku menjaga lingkungan bisa ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi yang benar pada setiap individu di kampus.
Edukasi ini bisa dilakukan oleh kampus atau oleh lembaga yang telah paham tentang bagaimana memilik perilaku yang pro-lingkungan. Lembaga seperti unit atau himpunan harus melakukan kontrol yang baik tentang pemahaman lingkungan kepada individu-individu yang berkegiatan di dalamnya. Salah satu dari hal sederhana yang bisa dilakukan lembaga adalah mengurangi atau bahkan sama sekali menghapuskan pemakaian stereofom untuk acara makan-makan.
Edukasi tentang sampah ada banyak sekali.Misalnya tentang pengelolaan sampah di ITB. Pemilahan sampah sangat penting dilakukan agar proses pengolahan sampah di PPS SABUGA menjadi lebih lancar. Selain itu individu juga bisa belajar untuk lebih melibatkan hal-hal sederhana yang pro-lingkungan di kegiatannya seperti menggunakan reuse paper,mengurangi pemakain plastik,aktif di kegiatan pelestarian lingkungan.
Pihak kampus juga bisa menambah fasilitas tempat sampah,yang tadinya hanya terdiri atas 2 jenis saja, menjadi banyak jenis agar proses pengolahan sampah di PPS SABUGA menjadi lebih lancar.
Hal-hal spesifik yang bisa dilakukan setiap individu di kampus ITB khususnya mahasiswa adalah sebagai berikut:
-Menghapus kultur perang air di acara Wisuda ITB karena kultur itu akan menyebabkan sampah plastik yang sangat banyak dan membuang air bersih secara percuma.
-Tidak menggunakan stereofom di acara apapun.
-Membawa botol minum dan tempat makan sendiri untuk mengurangi pembelian botol plastik air kemasan dan bungkus plastik makanan.
-Memilah sampah sebelum membuang sampah.
-Mengurangi penggunaaan kertas secara berlebih.Misalnya dengan penggunaan reuse paper atau mengurangi publikasi acara dengan kertas.
Sudah saatnya semua kalangan dan setiap individu yang ada di kampus ITB bersama-sama menumbuhkan perilaku pro-lingkungan atau Green Attitude untuk bisa melestarikan lingkungan.Mulai dari kampus ITB,Bandung,Indonesia, dan dunia,maka bumi ini akan terus terjaga kelestariannya apabila setiap manusia mau berubah untuk lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya.
Yamin Yahya
Teknik Tenaga Listrik
18008028
Institut Teknologi Bandung
No comments:
Post a Comment